
Media massa masih menjadi salah satu sumber yang paling dipercaya publik. Meski media sosial dan kanal digital berkembang pesat, masyarakat tetap memandang media mainstream—baik cetak, televisi, maupun portal berita online—sebagai rujukan yang kredibel.
Hal ini membuat media memiliki pengaruh besar dalam membentuk persepsi publik terhadap sebuah brand atau organisasi. Melalui hubungan yang terbangun antara brand dengan media, sebuah pesan dapat disampaikan secara lebih akurat, luas, dan terpercaya. Meski begitu, pertanyaan yang sering timbul adalah: seberapa besar peran media relations dalam membentuk reputasi sebuah brand?
Definisi Media Relations
Media relations merupakan praktik membangun serta mengelola hubungan antara brand atau organisasi dengan media massa. Tujuan utamanya selain mendapatkan pemberitaan juga memastikan pesan yang disampaikan benar-benar sesuai dengan identitas dan tujuan brand.
Seorang praktisi media relations biasanya berperan sebagai penghubung—mempersiapkan press release, mengatur wawancara, hingga menjalin komunikasi sehari-hari dengan jurnalis. Lebih dari itu, mereka bertugas menjaga agar brand diposisikan secara positif di mata publik. Ketika hubungan dengan media terjalin baik, peluang brand untuk dikenal, dipercaya, dan diingat akan semakin besar.
Peran Media Relations untuk Brand
Media relations mempunyai sejumlah peran di mana perusahaan akan mendapatkan manfaat darinya.
1. Membangun Kredibilitas
Salah satu kekuatan utama media relations terletak pada kemampuannya membangun kredibilitas. Masyarakat cenderung menganggap pemberitaan media lebih objektif dibandingkan konten berbayar seperti iklan. Sebuah artikel di media yang mengulas brand akan memberikan bobot kepercayaan lebih tinggi, karena hadir melalui pihak ketiga yang dianggap netral.
Misalnya, jika sebuah perusahaan teknologi baru merilis produk, pemberitaan di media nasional akan menambah keyakinan konsumen bahwa produk tersebut memang layak diperhatikan. Kredibilitas semacam ini sulit diperoleh hanya dengan kampanye iklan semata.
2. Menyebarkan Informasi dengan Luas
Media memiliki daya jangkau luas dan mampu meraih berbagai segmen audiens. Itulah sebabnya, media relations menjadi kanal strategis untuk menyebarkan informasi penting—mulai dari peluncuran produk baru, pengumuman kerja sama, hingga kampanye sosial.
Melalui press release, konferensi pers, atau wawancara eksklusif, brand bisa memastikan bahwa pesannya sampai kepada publik dengan cepat dan terstruktur. Efeknya tidak hanya meningkatkan awareness, tetapi juga membantu memperkuat citra brand secara konsisten.
3. Menjaga Hubungan dengan Jurnalis
Jurnalis adalah mitra penting bagi brand. Hubungan yang baik dengan mereka akan memudahkan brand mendapatkan exposure yang dibutuhkan. Ketika jurnalis melihat brand sebagai sumber yang responsif, terbuka, dan kredibel, mereka lebih cenderung melibatkan brand tersebut dalam pemberitaan.
Sebaliknya, brand yang sulit dihubungi atau kurang transparan berisiko kehilangan kesempatan untuk tampil di media. Oleh karena itu, menjaga komunikasi yang hangat dan profesional dengan jurnalis adalah bagian esensial dari media relations.
4. Mengelola Krisis
Tidak semua pemberitaan yang muncul akan selalu positif. Ada kalanya brand menghadapi isu negatif atau bahkan krisis besar. Dalam situasi seperti ini, media relations memegang peran vital.

Respons yang cepat, tepat, dan terukur melalui media dapat membantu meredam dampak negatif dan memulihkan kepercayaan publik. Dengan pernyataan resmi yang jelas, wawancara yang lugas, atau konferensi pers yang terbuka, brand dapat menunjukkan tanggung jawab sekaligus mengendalikan narasi yang berkembang di masyarakat.
5. Mendukung Positioning Brand
Media relations juga berperan penting dalam membentuk dan memperkuat positioning brand. Dengan liputan yang konsisten, media dapat membantu menanamkan identitas yang ingin ditonjolkan—apakah itu ramah lingkungan, inovatif, premium, atau berbasis komunitas.
Misalnya, sebuah perusahaan energi bisa secara rutin bekerja sama dengan media untuk mengangkat inisiatif keberlanjutannya. Dari waktu ke waktu, publik akan mengasosiasikan perusahaan tersebut dengan nilai-nilai hijau dan inovasi ramah lingkungan.
6. Menjadi Jembatan Edukasi Publik
Media relations bukan hanya soal promosi, tetapi juga sarana untuk memberikan edukasi. Banyak brand menggunakan media untuk menyebarkan pengetahuan yang bermanfaat, baik tentang industri, gaya hidup, maupun isu sosial tertentu.
Dengan demikian, brand tidak hanya dilihat sebagai penjual produk, tetapi juga sebagai pihak yang peduli dan berkontribusi pada masyarakat. Peran ini dapat memperkuat citra brand sebagai thought leader—sosok yang dipandang sebagai pemimpin opini dalam bidangnya.
7. Memberi Validasi Eksternal
Dalam era banjir informasi, publik semakin selektif dalam mempercayai sumber berita. Media relations membantu brand mendapatkan validasi eksternal karena pesan yang disampaikan tidak hanya berasal dari internal perusahaan, tetapi juga diangkat oleh pihak media yang memiliki reputasi sebagai sumber terpercaya.
Validasi semacam ini membuat pesan brand terasa lebih sahih. Misalnya, klaim sebuah perusahaan tentang inovasi produknya akan terasa lebih meyakinkan jika diberitakan oleh media besar ketimbang hanya ditulis di website resmi brand.
Kesimpulan
Interaksi yang konsisten antara brand dan publik secara perlahan akan membangun reputasi. Media relations berperan sebagai jembatan yang memastikan komunikasi berjalan sehat, transparan, dan bernilai.
Lebih dari ruang eksposur, hubungan dengan media adalah investasi kepercayaan. Brand yang menjaga dialog berkelanjutan dengan jurnalis akan lebih mudah mendapat tempat di hati publik, sekaligus memperkuat legitimasi